Belajar menurut
makna umum adalah suatu usaha atau kegiatan dari seseorang untuk mendapatkan
sesuatu hal yang sebelum dipahami dan hal yang belum diketahui sehingga dia
akan memahami dan mengetahui tentang suatu hal yang diinginkannya. Biggs dalam
Juliette D. G. Goldman (2002) mengatakan bahwa:
“learning is…. a way of interackting with the world. As we learn
conseption of phenomena change, and we see the world differen. The acquissition
of information in it self does not bring about such a change, but the way we
strukture that information and think with it does. Thus education is about
conceptual change, not just the acquistion of information.”
Pembelajaran
adalah… suatu cara saling berinteraksi dengan dunia. Ketika kita belajar konsep
tentang perubahan penomena, dan kita melihat dunia dengan cara yang berbeda.
Pengadaan informasi dengan sendirinya tidak membawa tentang perubahan itu,
tetapi jalan kita bentuk bahwa informasi dan berpikir dengan mengerjakannya.
Jadi dengan demikian pendidikan adalah suatu perubahan konsep, tidak hannya
suatu informasi.
Menurut Witherington
dalam Ngalim Purwanto (1990: 84) belajar adalah suatu perubahan di dalam diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian.
Menurut Rotman
dalam Brent Davis (200):
“matematics is an activity, a pratice. If one observes its participants,
then is would be perverse no to infer that for large streechess of time they
are engaged in process of communicating with themselves and one another; an
inference prompted by the constand presense of standartly presented formal
writtten (text (notes, texbooks, blacboard lectures, article, digest, reviews,
and the like) being read, written and exchangeed, and of all informal
signifiing activities that when they talk, gesticulate, expound, make guesses,
disagree, draw pictures, and so on.”
Hal diatas
dikatatkan bahwa matematika adalah suatu aktifitas, suatu praktek. Jika
mengamati peserta-pesertanya, lalu itu akan menjadi yang suka bertentangan
bukan untuk menyimpulkan/menduga bahwa untuk rentang waktu yang lama mereka
sibuk dengan proses tentang berkomunikasi hal yang kecil diri mereka satu sama
lain; satu kesimpulan yang diutarakan oleh kehadiran yang tetap dari text
(notes secara prestasi yang tertulis formal yang diperkenalkan, buku teks,
papan tulis memberi kuliah, artikel-artikel, intisari-intisari, tinjauan ulang,
dan semacamnya) seseorang membaca, menulis dan menukar, dan semua aktifitas
tanda yang informal bahwa terjadi ketika mereka berbicara, menggerakkan tangan,
menguraikan terperinci, terkaan-terkaan buatan, tidak sependapat,
menggambar/menarik gambar-gambar, dan seterusnya.
Herman Hudoyo
(1990 : 6) mengungkapkan seseorang belajar matematika apabila pada dirinya
terjadi suatu proses kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku
yang berkaitan dengan matematika. Perubahan tersebut terjadi dari tidak tahu
konsep menjadi tahu konsep, dan mampu menggunakannya dalam mempelajari materi lebih
lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pendapat diatas
bahwa seseorang dikatakan belajar matematika jika dalam diri seseorang itu
terjadi perubahan tingkah laku yang berupa penugasan konsep matematika, dari yang
tidak tahu konsep matematika menjadi tahu konsep mtematika dan mampu
menggunakan konsep matematika yang dia pahami untukj mempelajari materi
matematika lebih lanjut atau menggunakan konsep matematika itu dalam kehidupan
sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar