Senin, 18 Juni 2012

HAKEKAT BELAJAR MATEMATIKA


Belajar menurut makna umum adalah suatu usaha atau kegiatan dari seseorang untuk mendapatkan sesuatu hal yang sebelum dipahami dan hal yang belum diketahui sehingga dia akan memahami dan mengetahui tentang suatu hal yang diinginkannya. Biggs dalam Juliette D. G. Goldman (2002) mengatakan bahwa:
learning is…. a way of interackting with the world. As we learn conseption of phenomena change, and we see the world differen. The acquissition of information in it self does not bring about such a change, but the way we strukture that information and think with it does. Thus education is about conceptual change, not just the acquistion of information.”
Pembelajaran adalah… suatu cara saling berinteraksi dengan dunia. Ketika kita belajar konsep tentang perubahan penomena, dan kita melihat dunia dengan cara yang berbeda. Pengadaan informasi dengan sendirinya tidak membawa tentang perubahan itu, tetapi jalan kita bentuk bahwa informasi dan berpikir dengan mengerjakannya. Jadi dengan demikian pendidikan adalah suatu perubahan konsep, tidak hannya suatu informasi.
Menurut Witherington dalam Ngalim Purwanto (1990: 84) belajar adalah suatu perubahan di dalam diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Menurut Rotman dalam Brent Davis (200):
matematics is an activity, a pratice. If one observes its participants, then is would be perverse no to infer that for large streechess of time they are engaged in process of communicating with themselves and one another; an inference prompted by the constand presense of standartly presented formal writtten (text (notes, texbooks, blacboard lectures, article, digest, reviews, and the like) being read, written and exchangeed, and of all informal signifiing activities that when they talk, gesticulate, expound, make guesses, disagree, draw pictures, and so on.”

Hal diatas dikatatkan bahwa matematika adalah suatu aktifitas, suatu praktek. Jika mengamati peserta-pesertanya, lalu itu akan menjadi yang suka bertentangan bukan untuk menyimpulkan/menduga bahwa untuk rentang waktu yang lama mereka sibuk dengan proses tentang berkomunikasi hal yang kecil diri mereka satu sama lain; satu kesimpulan yang diutarakan oleh kehadiran yang tetap dari text (notes secara prestasi yang tertulis formal yang diperkenalkan, buku teks, papan tulis memberi kuliah, artikel-artikel, intisari-intisari, tinjauan ulang, dan semacamnya) seseorang membaca, menulis dan menukar, dan semua aktifitas tanda yang informal bahwa terjadi ketika mereka berbicara, menggerakkan tangan, menguraikan terperinci, terkaan-terkaan buatan, tidak sependapat, menggambar/menarik gambar-gambar, dan seterusnya.
Herman Hudoyo (1990 : 6) mengungkapkan seseorang belajar matematika apabila pada dirinya terjadi suatu proses kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan tersebut terjadi dari tidak tahu konsep menjadi tahu konsep, dan mampu menggunakannya dalam mempelajari materi lebih lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pendapat diatas bahwa seseorang dikatakan belajar matematika jika dalam diri seseorang itu terjadi perubahan tingkah laku yang berupa penugasan konsep matematika, dari yang tidak tahu konsep matematika menjadi tahu konsep mtematika dan mampu menggunakan konsep matematika yang dia pahami untukj mempelajari materi matematika lebih lanjut atau menggunakan konsep matematika itu dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar